Bola.com, Jakarta – Soccer Manager adalah manajer sepak bola atau game simulasi taktis paling populer di dunia. Tidak hanya membutuhkan pengetahuan taktis, menjadi seorang manajer di game ini juga membutuhkan manajemen orang yang baik.
“Di Football Manager sebenarnya kami juga mengasah kemampuan manajemen orang, cara memperlakukan pemain, memenuhi kebutuhannya, dan sebagainya. Jadi bukan hanya taktik,” kata Ichsan Taufiq, Football Manager juara Piala Dunia saat berbincang dengan Bola.com.
Ya, game yang awalnya dikembangkan dengan nama Championship Manager pada tahun 2000an ini ternyata membuat ketagihan para penggemarnya. Memang tidak berlebihan, karena kenyataannya Football Manager sangat menyita waktu pemainnya, tidak hanya berjam-jam saja, melainkan berhari-hari, bahkan ada yang sampai berminggu-minggu di depan layar laptop atau PC.
Popularitas Football Manager belakangan meledak setelah kerja sama Ichsan Taufiq/Manar Hidayat berhasil membawa Indonesia berjaya di kancah dunia. Mereka pun tak terlalu bangga, keduanya menyebut peran aktif IDFM sangat membantu di balik layar.
Bagi masyarakat umum, bermain Football Manager akan terasa 'aneh'. Meski sama-sama sepak bola, namun jika dibandingkan dengan game eFootball atau EA FC misalnya, terdapat perbedaan mendasar saat memainkan game tersebut.
Soccer Manager memiliki kompleksitasnya sendiri, dan mungkin memerlukan waktu lama untuk memahami dan menguasai ritme yang dimainkan di dalamnya, terutama jika Anda belum pernah memainkan banyak jenis permainan 'manajemen'.
Nah, Ichsan Taufiq, Manar Hidayat, dan komunitas IDFM punya tips tersendiri bagi para pengguna baru yang tertarik untuk mencoba Football Manager, sebuah game yang oleh sebagian penggemar dianggap sebagai game lubang setan. Berikut ulasannya.