Selama babak pertama, Kalimantan FC Benar-benar menguasai jalannya pertandingan dan memblok pertahanan Persebaya. Sayangnya, mereka tidak banyak menciptakan peluang sehingga skor turun minum pun berakhir tanpa gol.
“Babak pertama, saya pikir kami mengendalikan sebagian besar permainan. Tidak menciptakan banyak peluang, satu atau dua. Pihak oposisi sangat terorganisir dalam pertahanan. Menurut saya, di babak kedua, peluang pertama yang didapat lawan adalah gol, kata Huistra.
“Dan kemudian itu menjadi sulit. Kami berusaha mendatangkan striker ekstra, untuk memberikan kekuatan ekstra di lini tengah. “Anda hanya memerlukan sedikit keberuntungan dalam situasi seperti ini,” tambahnya.