Fakta Menarik Liga 1 BRI: Jelajahi Ungkapan Usia Bolo Dewa, Kapan Dimulai?



Seiring berjalannya waktu, Persebaya mulai menunjukkan prestasi gemilang. Namun hal tersebut tidak mengubah anggapan Bonek yang menilai klub kelahiran 18 Juni 1927 itu masih menjadi korban ketidakadilan.

Puncaknya kali ini terjadi saat Persebaya menyambangi markas Arema pada pekan ke-30 BRI Liga 1 2023/2024. Saat itu, Bajul Ijo berhasil menang 1-0 atas Singo Edan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu 27 Maret 2024.

Pada laga bertajuk Derby Jawa Timur itu, wasit Gedion Dapaherang yang memimpin pertandingan dinilai banyak mengambil keputusan kontroversial.

Salah satunya Gedion memberikan “hadiah” penalti kepada Arema pada menit ke-63. Pasalnya, bek Kadek Raditya dianggap melakukan handball meski tayangan ulang menunjukkan bola mengenai dadanya.

Para pemain Persebaya protes keras setelah Gedion mengambil keputusan tidak pantas tersebut. Dedik Setiawan kemudian mengambil tendangan penalti pada menit ke-64, namun gagal mencetak gol karena ditolak kiper Andhika Ramadhani.

Pada musim ini saja, Gedion Dapaherang sudah memberikan dua tendangan penalti kepada Arema. Sebelum melawan Persebaya, hal serupa juga terjadi saat Singo Edan melawan Persis Solo pada 30 Juli 2023.

Sebelum laga ini, Arema tercatat menjadi tim yang mendapat penalti terbanyak yakni 11 kali. Semuanya bisa menjadi tujuan. Dan pada pertandingan ini, mereka kembali diberikan penalti.

Untuk pertama kalinya Arema gagal mencetak gol melalui tendangan penalti musim ini dan itu terjadi saat melawan Persebaya. Total, Arema sudah mendapat 12 penalti oleh wasit dan itu masih menjadi yang terbanyak bagi tim Liga 1 musim ini.

Fakta menarik lainnya, Arema mendapat tiga hadiah penalti dalam empat laga terakhir melawan Persebaya. Dari tiga penalti tersebut, Singo Edan hanya mampu mengonversinya menjadi gol sebanyak satu kali.



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *