Swiss langsung kembali menyerang di awal babak kedua. Giliran Ruben Vargas menjadikan skor menjadi 2-0 melalui golnya pada menit ke-3-46.
Tak terkawal, Vargas melepaskan tembakan melengkung kaki kanan yang meluncur mulus ke pojok kiri atas gawang Italia yang dikawal Donnarumma. Merupakan tugas berat bagi Italia untuk bangkit dari ketertinggalan dua gol.
Swiss kembali membuka peluang lewat tendangan spekulasi Dan Ndoye pada menit ke-59. Kali ini sepakannya masih melambung terlalu jauh di atas gawang.
Hingga menit ke-62, Italia masih belum mampu melepaskan tembakan ke gawang Swiss. Italia sendiri melepaskan 4 tembakan tanpa sasaran.
Luciano Spalletti mencoba mengubah skor dengan memasukkan dua tipikal pemain menyerang seperti Rotegui dan Mateo Zaccagni. Bisakah mereka mengubah situasi di Italia?
Italia mencoba melepaskan diri dari serangan melalui umpan silang. Meski demikian, seluruh serangan Italia masih terlihat termasuk tusukan Federico Chiesa dari sisi kiri pada menit ke-70.
Italia mendapat tembakan ke gawang pertama melalui Rotegui. Namun tendangannya pada menit ke-73 terlalu lemah untuk diharapkan dengan mudah oleh Yan Sommer. Begitu pula sepakan Scamacca yang membentur tiang gawang pada menit ke-74. Italia masih kebingungan mengejar gol penyeimbang.
Italia tampil tak termotivasi dan tampak tak termotivasi mengejar gol hingga menit ke-82. Sementara Swiss masih bertahan dan juga menyerang dengan apik seperti tendangan Steven Zuber memanfaatkan umpan Granit Xhaka pada menit ke-83 yang sayang meleset.
Hingga menit ke-89, Italia sudah mengirimkan 25 umpan silang ke kotak penalti Swiss. Sedangkan Swiss hanya menang 14 kali, namun tetap menang 2-0.
Hingga akhir pertandingan, Swiss berhasil mempertahankan kedudukan 2-0. Sementara Italia harus pulang lebih awal untuk Piala Eropa 2024.