Spanyol mungkin merupakan pengecualian bagi Inggris dan Belanda. Di fase Grup B, Spanyol Jawa tak punya lawan. La Furia Roja menyapu tiga clean sheet dan keluar sebagai juara dengan skor sempurna 9.
Di babak 16 besar, mesin perang Luis de la Fuente dengan mudah melumat Georgia 4-1. Saat bertemu Jerman di perempat final, Spanyol sempat diragukan. Jerman menjadi tuan rumah dan Der Panzer juga unggul di laga sebelumnya.
Meski demikian, Spanyol bukanlah tim yang mudah terintimidasi. Penuh percaya diri, Spanyol menang 2-1 lewat Dani Olmo dan Mikel Merino.
Kemenangan atas Jerman disambut penuh haru, seolah Tim Matador sudah terlanjur meraih kemenangan. Memang benar, Jerman adalah musuh terbesar Spanyol di Euro. Keduanya sama-sama memiliki tiga gelar juara dan tahun ini akan menentukan siapa yang terhebat dalam sejarah Euro.
Spanyol menjadi juara pada tahun 1964, 2008, dan 2012. Sedangkan Jerman menjadi juara Euro pada tahun 1970, 1980, dan 1996.
Kekalahan dari Spanyol tidak hanya mengakhiri perebutan trofi Euro terbanyak, tetapi juga membuat Jerman merasa seperti kiamat. Tak ada yang menyangka tim asuhan Julian Nagelsmann akan hancur secepat itu.
Namun Spanyol seharusnya tidak senang. Tahap berikutnya, jalan menjadi lebih sempit dan menanjak. Prancis tentu tidak ingin menjadi Jerman. Dengan segala cara, Les Bleus siap bertarung mati-matian melawan Spanyol di babak semifinal.