Priandhi Satria juga menegaskan, MGPA saat ini sedang mempertimbangkan MotoGP Indonesia 2025. Menurutnya, sudah saatnya seluruh pihak terkait saling bersinergi dan mengambil pembelajaran dari ajang-ajang sebelumnya agar MotoGP Indonesia 2025 bisa terselenggara dengan lebih efisien dan lebih baik.
“Sebaiknya semua orang mulai berpikir dan bekerja sama untuk memastikan ajang MotoGP 2025 bisa terselenggara dengan lebih efisien dari segi biaya, lebih baik dari segi organisasi, tontonan, sumber daya manusia, dan yang terpenting memberikan manfaat dan dampak ekonomi kepada masyarakat. , pengusaha di Mandalika, Lombok, NTB, dan Indonesia tentunya,” kata Priandi.
Tak kalah penting, menurut Priandhi, digelarnya MotoGP Indonesia merupakan salah satu cara Mandalika, Lombok, NTB dan Indonesia untuk lebih dikenal dunia melalui ajang internasional dengan hadirnya tim-tim balap dunia dan para pebalap ternamanya.
Harapannya bisa memperkenalkan Mandalika, Lombok, NTB dan Indonesia ke dunia internasional, dengan harapan tingkat kunjungan wisman semakin meningkat. MotoGP Indonesia bukan milik MGPA, tapi milik Indonesia, tegasnya.